KILAS BALIK
PERGAMANAS 1 CIREBON, JAWA BARAT 2015
Kempek, 08 Januari 2015 berlangsung
pembukaan Perkemahan Regu Penggalang Ma’arif Nu Nasional dengan tema
“Sako Ma’arif Bersatu, Berkarya, Membangun Karakter”. Acara tersebut
dihadiri oleh Menteri Agama, Menteri Pemuda dan Olahraga, Menteri
Sosial, Menteri Pendidikan Tinggi Riset Dan Teknologi, Menteri Tenaga
Kerja dan Transmigrasi, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU),
Wakil Gubernur Jawa Barat, Bupati Cirebon serta undangan lainnya.
Sebagaimana yang disampaikan oleh K.H. Arifin Junaedi selaku ketua
panitia penyelenggara Perkemahan Regu Penggalang Ma’arif NU Nasional
(Pergamanas 1) Tahun 2015 diikuti 3.980 regu dan tidak menutup
kemungkinan jumlahnya akan terus bertambah karena pendaftaran masih
dibuka serta ada beberapa kontingen yang masih dalam perjalanan menuju
lokasi perkemahan di Pondok Pesantren KHAS Kempek Kabupaten Cirebon.
mempersiapkan generasi masa
depan merupakan upaya yang harus dilaksanakan secara berkesinambungan.
Membangun generasi masa depan tidak hanya difokuskan pada aspek wawasan
dan pengetahuan namun hal yang lebih penting adalah membangun karakter
sebagai generasi muda harapan masa depan.
Ketua PBNU Prof. Dr. K.H. Said Aqil
Siradj, M.Ag, mengatakan arti dari acara atau aktivitas ini adalah kita
bangun semangat nasionalis bangsa berkarakter yang mengenal dirinya dengan
baik yang mandiri mampu negosiasi mampu berdebat dengan siapapun yang
semuanya itu untuk menjaga keutuhan Negara Republik Indonesia. Seperti
apa yang pernah dikatakan oleh K.H. Hasyim Ash’ari pendiri Nahdlatul
Ulama (NU) bahwa semangat Islam tidak boleh dipertentangkan dengan
semangat kebangsaan bahkan semuanyan itu harus saling memperkuat, beliau
juga berpesan bahwa semangat Islam dan semangat nasionalis harus
dua-duanya disinergikan, Islam tanpa nasionalis belum tentu
mempersatukan umat.
Sebagai contoh Negara Afganistan yang penduduknya
100% islam tidak pernah bersatu bahkan perang saudara berkelanjutan
karena tidak mempunyai semangat komitmen nasionalis untuk menjaga dan
mempersatukan negaranya, demikian dengan Somal di Afrika Timur 100%
penduduknya Islam perang bertahun-tahun, lalu sama halnya dengan Iraq,
Syiria dan Libya tidak mempunyai semangat nasionalis untuk komitmen
menjaga keutuhan negaranya.
No comments:
Post a Comment