KILAS BALIK REGU TERBAIK KE AMERIKA
KOMPETISI Pramuka beregu terbesar di Jawa Timur bahkan di Indonesia,
East Java Scouts Challenge 2K15, siap menghadirkan banyak kejutan menarik. Di
antaranya ialah tantangan yang berbeda dari kompetisi antarregu Pramuka
sebelumnya. Tantangan tersebut akan berlangsung selama dua hari di campground
khusus yang disediakan oleh PT DBL Indonesia selaku penyelenggara yang bekerja
sama dengan Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Jawa Timur. Lebih dari 200
ribu peserta akan terlibat dalam kompetisi ini.
Maka itu, hadiah utama yang
disiapkan pun tak tanggung-tanggung. Satu regu putra dan regu putri terbaik
dengan satu pembina akan mendapat hadiah belajar Pramuka di Amerika Serikat.
Akan ada banyak pelajaran yang nantinya didapatkan oleh peserta di Amerika. Sebab,
Negara Paman Sam tersebut punya sistem kepramukaan yang maju.
"Kami telah menyiapkan hadiah bagi regu terbaik berupa jalan-jalan ke
Amerika Serikat. Ini adalah kesempatan yang sangat berharga bagi pemenang untuk
belajar banyak," ujar Azrul Ananda, direktur PT DBL Indonesia.
Azrul menambahkan bahwa untuk mendapatkan hadiah tersebut, setiap regu harus
selalu mengedepankan kerja sama tim dan berkreasi sebaik mungkin. "Semua
regu punya peluang yang sama. Hanya tim yang benar-benar ingin mewujudkan mimpinya
yang akan memenangi tantangan ini," lanjut Azrul.
Tantangan yang telah disiapkan oleh DBL Indonesia memang tak hanya tantangan
ketangkasan, namun juga kecerdasan dan kecermatan. Sehingga kegiatan perkemahan
di East Java Scouts Challenge 2K15 akan berbeda dengan perkemahan lain. Tak
heran, pemenangnya mendapat reward yang sangat istimewa.
Setiap gugus depan yang mengikuti East Java Scouts Challenge 2K15 bisa
mendapatkan regulasi lengkap dengan formulir dan syarat pendaftaran di situs
website resmi Pramuka Kwarda Jatim yakni www.pramukarek.or.id. Pendaftaran
dibuka hingga 20 Desember 2014 mendatang.
"Pramuka tak sekadar hal-hal yang bersifat konvensional. Dengan adanya
East Java Scout Challenge ini, saya berharap bisa menjadi stimulus bagi
generasi muda," ujar Saifullah Yusuf yang juga merupakan wakil gubernur
Jawa Timur.
Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Jawa Timur Harun mengatakan, sejak tahun pelajaran 2014-2015 ini,
pramuka menjadi kurikulum wajib bagi pelajar SD hingga SMA. 'Sebelumnya SMA belum
wajib, tapi sekarang menjadi wajib,' ujar mantan kepala disbudpar tersebut.
Menurutnya, pramuka merupakan ekstrakurikuler yang bisa mengembangkan karakter
anak, meningkatkan tanggung jawab, dan menambah wawasan mereka dalam
pengembangan imajinasi dan mental mereka untuk menghadapi globalisasi dunia. East
Java Scouts Challenge 2K15 digelar karena banyaknya anak-anak usia dini berbuat
hal-hal yang tidak diinginkan. Hal ini terjadi karena minimnya pendidikan
ekstrakurikuler dari masa awal sekolah. Maka itu, rangkaian East Java Scouts
Challenge digelar di seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur (38 kabupaten/kota)
yang terbagi dalam enam regional. Nantinya, tiga regu putra dan tiga regu putri
pemenang dari setiap kabupaten/kota dalam satu regional akan ikut serta dalam
babak final East Java Scouts Challenge 2K15. Nah, pemenang dari babak final
East Java Scouts Challenge inilah yang nantinya berhak atas hadiah ke Amerika
Serikat. Dan, semua kegiatan di East Java Scouts Challenge dapat diikuti secara
gratis karena kegiatan ini didukung penuh oleh Kwarda Gerakan Pramuka Jatim.
Dengan
ikut serta di East Java Scouts Challenge, para pelajar khususnya kelas IV dan V
sekolah dasar yang merupakan anggota Pramuka tingkat penggalang akan mendapat
banyak pengalaman berharga. Selain itu, peserta juga disiapkan menjadi
anak-anak yang lebih mandiri. Masa depan pramuka di Indonesia bakal semakin
jelas karena sejak 2013 lalu, Pramuka telah menjadi bagian dari kurikulum.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2013,
Pramuka telah menjadi ekstrakurikuler wajib dari pendidikan SD/MI hingga
SMA/SMK/MA. (has/ina)
---
Drs. H. Saifullah Yusuf (Gus Ipul)
Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Jatim
Pramuka mengajarkan kepada generasi muda untuk menjadi karakter yang baik dan
tangguh. Orang yang berkarakter mesti cerdas, konkritnya bisa menggunakan
akalnya dengan baik setiap menghadapi masalah. Kecerdasan itu juga harus
dilandasi dengan akhlak yang baik, karena tidak ada gunanya orang cerdas tapi
tidak berakhlak begitupun sebaliknya. Dengan ketangguhan dan karakter yang baik
maka generasi pramuka akan mampu menghadapi tantangan globalisasi, serta
sanggup menatap masa depan lebih baik, dan peduli terhadap sesama, lingkungan,
serta keluarga
"Di beberapa negara maju seperti di Amerika dan Eropa, Pramuka menjadi
bagian penting dalam pendidikan keluarga. Bahkan, ada yang piknik dengan
seragam Pramuka," Drs. H. Saifullah Yusuf, Ketua Kwarda
Gerakan Pramuka Jatim
Azrul Ananda
Direktur PT DBL Indonesia
Setelah menyukseskan event-event besar yang dimiliki oleh DBL Indonesia (Jawa
Pos Grup) seperti DBL, JRBL, NBL, DetCOn, Model dll, Azrul Ananda kini merambah
Pramuka yang dulunya dianggap "ndeso" oleh beberapa kalangan akan
dibuat bergengsi dan semeriah event yang sudah dijalankan.
"Pramuka bisa menjadi kegiatan yang menarik bagi anak-anak dan para
remaja. Kegiatan ini akan dapat memberikan nuansa baru," Azrul Ananda,
direktur PT DBL Indonesia.
Dr Harun MSi MM
Kadikbud Provinsi Jawa Timur
Pramuka sekarang menjadi kurikulum wajib bagi pelajar SD hingga SMA. Pramuka
merupakan ekstrakurikuler yang bisa mengembangkan karakter anak, meningkatkan
tanggung jawab, dan menambah wawasan mereka dalam pengembangan imajinasi dan
mental mereka untuk menghadapi globalisasi dunia. Sehingga mereka bisa survive
ketika sudah lepas dari bangku SD maupun SMA/SMK mereka dapat menjadi manusia
yang seutuhnya. Pramuka juga sebagai penangkal dari hal-hal negatif (narkoba,
tawuran pelajar dsb) yang berkembang di masyarakat khususnya anak usia sekolah.
Kami (Dikbud Prov Jatim) sangat mengapresiasi kegiatan kepramukaan East Java
Scouts Challenge 2K15 yang digagas bersama oleh PT DBL Indonesia dengan Kwarda
Gerakan Pramuka Jawa Timur karena selaras dengan program dinas pendidikan dan membawa
dampak positif, baik langsung maupun tidak langsung bagi dunia pendidikan di
Indonesia khususnya di Jawa Timur.
"Anak pandai jangan hanya dalam konteks edukasi saja, tapi juga yang
nonedukasi melalui kepramukaan sehingga bisa membentuk jiwa yang berkarakter
bertanggung jawab", ujar Dr Harun MSi MM.